Hikmat
Mmm, dimulai dengan alokasi waktu yang sangat jarang saya lakukan, yaitu: memikirkan apa yang menjadi dasar utama seorang teman memiliki konsep berpikir yang berbeda dengan saya? Kenapa hal yang saya anggap ideal terkadang tidak logis bagi orang lain dan sebaliknya? Kenapa urutan berpikir saya dan orang lain berbeda? Mengapa karakter yang diubahkan lewat pendewasaan secara detilnya mengalami spesifikasi bagi tiap orang? Berpikir bahwa diri kita lebih baik dalam menyelesaikan masalah karena kita menganggap diri memiliki metoda paling baik dan terkadang secara tidak sadar memaksakannya kepada orang lain seringkali menjadi tuntutan bagi kebanyakan orang, termasuk saya tentunya. Hal ini menjadi beban pikiran saya untuk beberapa waktu –hahaha, hal yang sebenarnya tidak penting untuk dilakukan- akan tetapi, bagi saya itu penting, karena bagi saya, itu membuka kotak-kotak yang telah tersekat sebelumnya dalam akal saya. Oh ya, sekedar catatan saja sebelum melangkah lebih...