Senja di Bandung dan Cerita Cinta
Tahun 2013. Malam ini banyak bintang, tidak akan hujan kalau begini, ulang ingatanku akan percakapan kami –aku dan tante- 13 tahun yang lalu. Ketika aku melangkah melewati teras yang basah, aku sadar tadi sore aku belum mengepel lantainya. Tadi sore hujan yang sendu sangat tepat menggambarkan Bandung yang kusuka; bias hujan, lembab, air yang tertinggal di pucuk, dan entah bagaimana aku menyebutnya, fenomena yang absurd. Satu-satunya hal yang sampai saat ini belum jelas statusnya adalah udara yang dingin, entah aku menyukainya atau menyeganinya. Tahun 2008. “ Terserahmu, aku tidak ada urusannya dengan ini, tentang kalian berdua” begitu katanya, dan tak kusangka hatiku begitu sabar mendengarnya. Bukan dengan tatapan kosong yang kemudian tersenyum, sebaliknya aku menerawang. Selesai sampai disini, kupikir. Aku percaya mudah untuk menguburkan ingatan karena aku akan tinggal di kota lain. Ketika pikiranku kembali ke tiga hari yang lalu, masih kuingat jelas ia menari di ten